Dalam sistem
pentanahan grid sulit mencari nilai tahanan pentanahan, karena susunan
grid agak kompleks. Sehingga digunakan metode bujur sangkar, dengan
anggapan bahwa muatan yang tersebar pada permukaan konduktor yang
membentuk grid adalah sama.
Jarak minimum
antara kisi – kisi 2,5 m, tahanan grid akan menjadi semakin berkurang
dengan bertambahnya jumlah mesh. Tetapi bila jumlah mesh telah melampaui
16 buah, maka pengurangan nilai pentanahannya menjadi sedikit. Harga
tahanan pentanahan grid akan menjadi rendah kalau konduktor yang
bersilangan saling bersentuh / disatukan sehingga membentuk sebuah plat.
Data-data Pentanahan Grid
Data-data sistem pentanahan Grid yang dibutuhkan dalam perencanaan sistem pentanahan Gardu Induk adalah sebagai berikut :
- Luas daerah yang akan diamankan dengan sistem pentanahan
- Tahanan jenis tanah disekitar permukaan
- Tahanan jenis rata-rata untuk tanah yang dianggap sama (uniform)
- Besarnya arus hubung singkat maksimum ke tanah yang mungkin terjadi
- Waktu membukanya sistem proteksi yang ada untuk mengisolir adanya gangguan ke tanah
- Diameter konduktor yang dipakai untuk elektroda pentanahan
Langkah-langkah Perencanaan dan Perhitungan
Perencanaan system
pentanahan pada gardu induk didasarkan pada gardu induk didasarkan pada
standart IEEE 80” IEEE Guide for Safety in Substation Grounding”, dengan
urutan / langkah – langkah perhitungan sebagai berikut :
Tata Letak / Layout
Kisi-kisi pengetanahan dengan menggunakan konduktor tembaga bulat yang ditanam pada keseluruhan batas Gardu Induk.
Tahanan Jenis Tanah
Pengukuran tahanan
jenis tanah pada lokasi gardu induk diambil pada beberapa titik lokasi.
Tahanan jenis tanah dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :
dimana
p = tahanan jenis rata-rata tanah (Ohm-meter)
a = jarak antara batang elektroda yang terdekat (meter)
R = besar tahanan yang terukur (Ohm)
Arus Fibrilasi
Besarnya arus yang
menglir pada tubuh manusia di mana arus listrik dapat menyebabkan
jantung mulai fibrilasi, dapat dihitung berdasarkan Persamaan :
dimana
Ik = arus fibrilasi (Ampere)
t = lama waktu gangguan (detik)
Lama waktu gangguan
t tergantung dari beberapa faktor, antara lain stabilitas sistem, tipe
switchgear dan tipe rele dan pemutus daya yang digunakan. Sebegitu jauh
belum ada standart mengenai lama waktu gangguan. Waktu yang dianggap
realistis berkisar antara 0,5 detik sampai 1,0 detik.
Jumlah Batang Pentanahan
Pada waktu arus gangguan mengalir antara batang pengetanahan dan tanah, tanah akan menjadi panas akibat arus I2ρ Suhu tanah harus tetap dibawah 100o C untuk
menjaga jangan sampai terjadi penguapan pada air kandungan dalam tanah
dan kenaikan tahanan jenis. Kerapatan arus yang diizinkan pada permukaan
batang pengetanahan dapat dihitung dengan persamaan :
dimana
i = kerapatan arus yang diizinkan (Amp/cm)
d = diameter batang pengetanahan (mm)
p = tahanan jenis tanah (Ohm-meter)
t = lama waktu gangguan (detik)
= panas spesifik rata-rata tanah (kuarng lebih 1,75 x
106 watt-detik tiap m3
tiap oC)
= kenaikan suhu tanah yang diizinkan (o C)
Arus Gangguan
Besar arus gangguan
tanah maksimum didasarkan pada nilai pemutusan (interrupting rating)
dari peralatan pengetanahan gardu induk. Misalkanlah tegangan system 70
kV dan diketanahkan dengan kumparan Petersen yang dilengkapi dengan
tahanan shunt. Besar arus gangguan tanah diambil 30% dari arus hubung
singkat tiga-fasa, yaitu setelah kumparan Petersen diparalel oleh
tahanan.
Ukuran Konduktor Kisi-kisi
Rumus berikut yang
dikembangkan oleh I.M. Onderdonk, dapat digunakan untuk menentukan
ukuran dari konduktor tembaga minimum yang dipakai sebagai kisi – kisi
pengetanahan.
dimana
A = penampang konduktor (circular mills)
I = arus gangguan
t = lama gangguan
Tm = suhu maksimum konduktor yang diizinkan, untuk pengelasan 450 oC
Ta = suhu keliling tahunan maksimum, untuk baut 250 oC
Tegangan Sentuh yang di Izinkan
Besar tegangan sentuh yang diizinkan dapat ditentukan dengan persamaan :
dimana
Ik = arus fibrilasi (Ampere)
Rk = tahanan badan manusia (Ohm)
Ps = tahanan jenis permukaan batu kerikil basah dimana orang berdiri (Ohm-meter)
Tegangan Mesh / Tegangan Sentuh Maksimum Sebenarnya
Tegangan mesh
merupakan salah satu bentuk tegangan sentuh. Tegangan mesh ini
didefinisikan sebagai tegangan peralatan yang diketanahkan terhadap
tengah – tengah daerah yang dibentuk konduktor kisi – kisi (center of mesh)
selama gangguan tanah. Tegangan mesh ini menyatakan tegangan tertinggi
yang mungkin timbul sebagai tegangan sentuh yang dapat dijumpai system
pengetanahan gardu induk, dan inilah yang diambil sebagai tegangan untuk
disain yang aman.
Tegangan mesh itu secara pendekatan sama dengan Pi, di mana P tahanan jenis tanah dalam ohm-meter dan i arus yang melalui konduktor kisi – kisi. Tetapi tahanan jenis tanahnya tidak merata, demikian juga arus i tidak sama pada semua konduktor kisi –kisi. Oleh karena itu untuk mencakup pengaruh – pengaruh jumlah konduktor parallel n, jarak –jarak konduktor parallel, D, diameter konduktor, d, dan kedalaman penanaman, h, tegangan mesh itu dihitung dari persamaan :
dimana
Ki = faktor koreksi untuk ketidakmerataan arus, yang dihitung dengan rumus empiris 0,65+0,172n
D = jarak antara konduktor-konduktor pada kisi-kisi (meter)
h = kedalaman penanaman konduktor (meter)
d = diameter konduktor kisi-kisi (mm2)
n = jumlah konduktor paralel dalam kisi-kisi utama, tidak termasuk sambungan melintang
p = tahanan jenis rata-rata tanah (Ohm-meter)
I = besar arus gangguan tanah (Ampere)
L = panjang konduktor pengetanahan yang ditanam termasuk semua batang pengetanahan (meter)
Tegangan sentuh
maksimum yang timbul dalam rangkaian (mesh) tidak terletak di pusat kisi
– kisi (daerah persegi empat yang dibentuk konduktor kisi – kisi), di
mana tegangan mesh di atas dihitung, tetapi terletak agak di bagian luar
kisi – kisi (grid). Tetapi bila kisi – kisi mempunyai delapan konduktor
parallel atau kurang perbedaan tegangan sentuh maksimum yang ada dan
tegangan mesh di bagian luar kisi – kisi tidak akan melebihi 10%. Oleh
karena itu, untuk kisi – kisi dengan delapan konduktor parallel atau
kurang tidak dibutuhkan perhitungan yang eksak (teliti) bila
dipergunakan factor keselamatan yang sesuai dalam perbandingan antara
tegangan mesh dan tegangan sentuh yang diizinkan.
Tegangan Langkah Yang diIzinkan
Tegangan langkah yang
diizinkan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :
dimana
Ik = arus fibrilasi (Ampere)
Rk = tahanan tubuh manusia
Ps = tahanan jenis permukaan tanah
Tegangan Langkah Sebenarnya
Tegangan langkah
sebenarnya adalah perbedaan tegangan yang terdapat di antara kedua kaki
bila manusia berjalan di atas tanah system pengetanahan pada keadaan
terjadi gangguan. Tegangan langkah maksimum sebenarnya dapat dihitung
dengan Persamaan :
dimana
P = tahanan jenis rata-rata tanah (Ohm-meter)
Ki = 0,65 + 0,172 n = 3,402 (n=16)
I = arus gangguan tanah maksimum (Ampere)
L = panjang total konduktor yang ditanam, termasuk batang pengetanahan (meter)
D = jarak antara konduktor-konduktor paralel (meter)
h = kedalaman penanaman konduktor pengetanahan (meter)
Tahanan Pentanahan / Tahanan Grid
Selanjutnya dapat dihitung tahanan ekivalen sistem pentanahan dengan persamaan :
dimana
P = tahanan jenis rata-rata tanah (Ohm-meter)
L = panjang total konduktor yang ditanam, termasuk batang pengetanahan (meter)
r = jari-jari ekivalen dari luas daerah pengetanahan (meter)
~semoga bermanfaat~
0 komentar:
Posting Komentar